Jumat, 30 Mei 2014

Perkembanagn Bahasa Anak



Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Menurut pendapat Piaget (Sumantri, dkk. 2009:1-15) mengemukakan bahwa proses perkembangan anak dari kecil hingga dewasa melalui empat tahap perkembangan, yaitu:
a. Tahap Sensori Motor (0–2 Tahun)
Pada tahap ini, kegiatan intelektual anak hampir seluruhnya merupakan gejala yang diterima secara langsung melalui indera. Pada saat anak mencapai kematangan dan secara perlahan mulai memperoleh keterampilan berbahasa, mereka menerapkannya pada objek-objek yang nyata. Pada tahap ini anak mulai memahami hubungan antara benda dengan nama benda tersebut.
b. Tahap Praoperasional (2–7 Tahun)
Perkembangan yang pesat dialami oleh anak pada tahap ini. Anak semakin memahami lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan benda-benda. Keputusan yang diambil hanya berdasarkan intuisi, bukan atas dasar analisis rasional. Kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan dari sebagian kecil yang diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Anak akan berpendapat bahwa pesawat terbang berukuran kecil karena itulah yang mereka lihat di langit ketika ada pesawat terbang yang lewat.
c. Tahap Operasional Konkret (7–11 Tahun)
Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukai soal-soal yang telah tersedia jawabannya.


d. Tahap Operasional Formal (11–15 Tahun)
Anak mencapai tahap perkembangan ini ditandai dengan pola pikirnya yang seperti orang dewasa. Anak telah dapat menerapkan cara berpikir terhadap permasalahan yang konkret maupun abstrak. Pada tahap ini anak sudah dapat membentuk ide-ide dan berpikir tentang masa depan secara realistic .Sedangkan Johan Amos Comenius dalam Kartini Kartono (2007: 34-35) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seseorang terdiri dari empat periode perkembangan, yaitu:
a. Periode Sekolah-Ibu (0-6 Tahun)
Pada periode ini hampir semua usaha bimbingan-pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga, terutama aktivitas ibu sangat mempengaruhi proses perkembangan anak.
b. Periode Sekolah-Bahasa-Ibu (6-12 Tahun)
Pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti serta transmisi kultural dari orang dewasa, dan untuk mengekspresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.
c. Periode Sekolah-Latin (12-18 Tahun)
Pada periode ini anak mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa kebudayaan. Bahasa ini perlu diajarkan kepada anak agar anak mencapai taraf beradab dan berbudaya.
d. Periode Sekolah-Universitas (18-24 Tahun)
Pada periode yang terakhir ini anak muda mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, di samping mempelajari macam-macam ilmu pengetahuan. Khusus mengenai perkembangan bahasa anak, Conny R. Semiawan (2000: 128-136) berpendapat bahwa tahap perkembangan bahasa anak terdiri dari empat tahap, yaitu:
a. Perkembangan Bahasa Usia Bayi
Secara umum bayi mulai mengeluarkan ucapan pada saat usianya 10-16 bulan, walaupun pada kenyataannya ada juga yang memerlukan waktu lebih lama dari itu. Sebelum anak-anak mengucapkan kata-kata, terlebih dahulu membuat ocehan misalnya dengan ucapan baa, maa atau paa. Mengoceh ini mulai terjadi saat usia sekitar 3-6 bulan. Tujuan komunikasi yang dilakukan oleh bayi pada usia dini ialah untuk menarik perhatian orang tua dan orang lain yang ada di sekitarnya. Pada umumnya, bayi menarik perhatian orang lain dengan membuat kontak mata, Membunyikan ucapan,serta menggerak-gerakkan tangan .Biasanya kata-kata anak yang pertama kali muncul adalah nama-nama orang penting yang ada disekitarnya, nama-nama binatang, dan benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Anak-anak yang telah memasuki usia 18-24 bulan mulai mengucapkan pernyataan dengan dua kata.
b. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Beberapa anak usia pra sekolah memiliki kesulitan dalam mengucapkan kelompok konsonan, misalnya untuk mengucapkan kata setrika, mangga, dan lain-lain. Pada usia ini, anak-anak sudah dapat mengembangkan ungkapannya lebih dari dua kata-kata setiap kalimatnya. Anak-anak mulai berbicara dengan urutan kata yang menunjukkan suatu pendalaman yang meningkat terhadap aturan yang komplek tentang urutan kata-kata yang diucapkan. Pada usia ini anak-anak juga sudah mulai mampu mengembangkan pengetahuan tentang makna dengan cepat.
c. Perkembangan Bahasa Usia Sekolah
Pada tahap ini penekanan perkembangan berubah dari bentuk bahasa ke isi dan penggunaan bahasa. Anak-anak telah mencapai tahap kreatif dalam perkembangan bahasa. Bahasa kreatif anak dapat didengar dalam bentuk nyanyian atau sajak.
d. Perkembangan Membaca dan Menulis
Salah satu faktor yang berpengaruh pada perkembangan membaca anak usia dini ialah kesediaan orang tua untuk menyediakan bahan bacaan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan kemampuan membaca anak. Kegiatan membaca yang dilakukan secara alamiah dalam suasana kehidupan sosial memiliki efektifitas yang tinggi untuk peningkatan kemampuan membaca pada anak. Anak usia tujuh atau delapan tahun telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata dan kata. Siswa kelas tiga dan empat sudah mampu menganalisis kata-kata baru dengan menggunakan pola orthograpik dan inferensi kontekstual. Siswa kelas lima dan enam sudah mulai membaca dari keterampilan decoding menuju ke pemahaman.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
         Umur anak
            Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan  berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
         Kondisi Lingkungan
            Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan di lingkungan pedesaan, daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil dan di kelompok sosial yang lain.
         Kecerdasan anak
            Kecerdasan seorang anak mempengaruhi ketepatan dalam meniru, memproduksi pembendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun dengan baik, dan memahami maksud suatu pernyataan pihak lain.
         Status sosial ekonomi keluarga
            Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik akan mampu meyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Pendidikan keluarga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa. Hal ini tampak dengan adanya perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik.
         Kondisi Fisik
            Kondidi fisik disini dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seorang yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi akan mengganggu perkembangan berkomunikasi dan perkembangan berbahasa.

    upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
            Penyelenggaraan Pendidikan
a. Anak perlu melakukan pengulangan pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan
bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri
b. Berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan
menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.
            Pengembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-masing

       Perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
             Anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi faktor lingkungan akan mengambil peranan dalam perkembangan bahasa anak. Anak belajar makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat, dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari.
            Kemampuan berpikir anak berbeda-beda, sedang berpikir dan bahasa mempunyai korelasi tinggi. Dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda akan berbeda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.       Potensi adalah kekuatan atau kesanggupan yang terpendam dalam diri seseorang. Potensi berbahasa adalah kemampuan yang masih terpendam yang dimiliki oleh setiap orang untuk meyampaikan informasi dalam berkomunikasi.
            Meskipun anak memiliki potensi untuk berbahasa, tetapi potensi itu tidak akan  dapat tumbuh dan berkembang bila tidak didukung oleh lingkungan. Ketika seorang anak dilahirkan, kemudian dia dibesarkan di dalam lingkungan social, berinteraksi dengan banyak orang maka potensi berbahasa anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik sejalan dengan bertambahnya usia anak. Oleh karena itu, lingkungan secara signifikan mempengaruhi perkembangan potensi berbahasa anak.

  . Pengaruh Kemampuan Bahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
            Kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasa saling berpengaruh satu sama lain. Seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Sehingga akan menyulitkan dalam berkomunikasi.
            Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seseorang menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan orang lain menangkap ide dan gagasan tersebut yang melalui bahasa yang biasa disebut dengan proses berpikir abstrak. Hasil proses berpikir menjadi tidak tepat ketika seseorang kurang mampu dalam berbahasa.
            Didalam segi berfikir anak berada pada tahap praoperasional dan egosentris. Berikut laju perkembangan berfikir anak:
a. Usia 1,5 tahun anak dapat menyusun pendapat positif
b. Usia 2,6 tahun anak dapat menyusun pendapat positif dan negative
c. Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat: kritikan, keragu-raguan, dan menarik kesimpulan analogi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll