- Ada sekelompok organisme yang dihipotesiskan sebagai moyang burung. Organisme yang mana? Jelaskan dan berikan alasannya.
Organism yang
dihipotesiskan sebagai nenek moyang burung adalah Archeopteryx. Karena Archeopteryx
memiliki karakteristik dari reptile dan juga aves. Karakteistik reptile yang
dimilikinya adalah kedua rahang bergigi. Memiliki tulang ekor yang panjang, dan
memiliki jari dengan cakar. Karakteristik aves yang dimiliki Archeopteryx
memiliki bulu dan furcula. Archeopteryx adalah memiliki tiga jari kaki yang melengkung ke belakang yang merupakan
ciri-ciri burung. Deretan giginya yang tajam lebih mirip dengan dinosaurus
pemakan daging. Struktur bulu archeaopteryx mirip dengan struktur bulu burung
sekarang. Archaeopteryx memiliki tulang
ekor yang panjang, mirip reptil, berbeda denga burung zaman sekarang yang tidak
memiliki tulang ekor. Ukuran tubuhnya sebesar burung
gagak dengan panjang nya sekitar 35 cm 2 dan berat 300-450
gr.
- Tidak dipungkiri bahwa burung mempunyai kemampuan berkicau yang luar biasa. Jelaskan organ mana yang berperan dan bagaimana mekanismenya.
Kemampuan suara burung berasal dari struktur yang
tidak biasa dari organ vokal mereka. Syrinx adalah organ yang memproduksi suara
pada burung, ini setara dengan kotak suara dari manusia. Syrinx berisi selaput
yang bergetar dan menghasilkan gelombang suara saat udara dari paru-paru
melewatinya. Otot-otot kontrol yang detail dari syrinx memproduksi kicauan;
sementara burung dengan system otot vokal yang lebih rumit menghasilkan kicauan-kicauan
yang lebih kompleks.
Tidak seperti halnya kotak suara
kita yang terletak di bagian atas trakea, syrinx burung terletak jauh lebih
rendah dibawahnya. dipersimpangan dua saluran udara yang mengara langsung ke
paru-parunya.
Ini berarti bahwa syrinx memiliki
dua sumber suara potensial, satu di setiap bronkus, membran yang
terpisah pada setiap bronkus menghasilkan suara yang terpisah, yang kemudian
dicampur ketika dimasukan ke dalam saluran vokal yang lebih tinggi. Hal ini
menunjukan bahwa burung dapat menghasilkan suara yang jauh lebih besar dari
pada manusia biasa.
Mekanismenya
adalah pada saat udara yang disimpan di paru-paru
dikeluarkan, maka mereka akan melalui pita suara yang terletak di dekat batang
tenggorokan, mengakibatkan getaran atau vibrasi pada membran organ ini. Dalam
tubuh burung organ yang bergetar ini disebut membran tympaniforms. Dalam proses
memproduksi suara, yang berperan penting adalah otot sternum-tracheal
(sterno-trachealis) dan sekelompok dari lima atau tujuh pasang otot kecil di
dalamnya yang dapat memanjang dan berkontraksi dengan pita suara, mampu membuat
berbagai macam frekuensi atau nada suara. Pita suara
memproduksi suara dasar tetapi untuk mengerti hasil akhir apa yang kita dengar,
kita harus tahu bahwa rongga mulut (lidah dan paruh) sangat berpengaruh karena
organ ini berperan sebagai artikulasi akhir sewaktu suara tersebut diproduksi. Nyanyian burung benar-benar komplek dan seluruh organ memegang peran penting
dalam proses produksi suara. Beberapa penelitian mencatat adanya dua tipe
artikulasi suara pada burung : suara tekak (dominan di irama lagu yang tenis
menerus [continuous]) dan lidah. Hal ini menjawab mengapa burung (termasuk pleci) dapat bemyanyi beraneka ragam variasi.
- Apakah burung pada saat terbang juga bernafas? Bila bernafas bagaimana mekanismenya.
Saluran
pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus, paru-paru, dan
kantong udara. Kantong udara ini berhubungan dengan paru-paru. Umumnya, kantong
udara pada burung berjumlah sembilan buah, yaitu
- dua buah kantong udara di leher,
- sebuah kantong udara antartulang selangka,
- dua buah kantong udara dada depan,
- dua buah kantong udara dada belakang, dan
- dua buah kantong udara perut.
Kantong
udara (sakus pneumatikus) berfungsi untuk membantu burung
bernapas saat terbang, membantu membesarkan ruang siring sehingga dapat
memperbesar dan memperkeras suara, menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh
sehingga tidak kedinginan, dan membantu mencegah hilangnya panas tubuh yang
terlalu besar. Trakea
bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan. Paru-paru pada burung dibungkus oleh
selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantung udara. Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli tetapi diganti dengan pembuluh udara yang disebut parabronki.
Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang, yaitu berupa pembuluh kapiler
udara yang berdampingan dengan kapiler darah. Pada bagian bawah trakea, yaitu pada
percabangan tenggorokan, terdapat alat suara atau siring. Siring memiliki
selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi bila dilewati udara.
Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada
waktu terbang dan pada waktu istirahat. Pada saat terbang, burung tidak bisa
menggunakan rongga dada untuk melakukan penarikan dan pengeluaran napas karena
tulang dada dan tulang rusuk adalah tempat perlekatan otot-otot untuk terbang.
Pernapasan dilakukan dengan menggunakan cadangan udara di dalam kantung udara. Pada waktu terbang melayang tanpa
mengepakkan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan
menuju kantong udara yang merupakan tempat penyimpanan udara. Selama terbang
dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutama menggunakan cadangan udara
di dalam kantong udara. Pada saat sayap diangkat ke atas, kantong udara di
ketiak akan mengembang sehingga udara masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong
udara di ketiak akan terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid akan
mengembang sehingga udara keluar. Pertukaran oksigen oleh darah hanya terjadi
di paru-paru saja. Dengan cara ini maka darah dapat mengambil oksigen
sebanyak-banyaknya, sehingga burung dapat memenuhi kebutuhan oksigennya saat
terbang.
Pengambilan udara saat burung istirahat adalah sebagai
berikut. Fase inspirasi (penarikan napas) diawali dengan pergerakan tulang
rusuk ke depan sehingga memperbesar rongga dada dan paru-paru menjadi
mengembang. Hal ini menyebabkan udara dapat masuk ke paru-paru. Sebagian udara
yang kaya oksigen ini akan diambil oleh paru-paru dan sebagian lagi dialirkan
ke kantung udara belakang. Udara yang miskin oksigen akan masuk ke kantung
udara depan. Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi saat pengecilan rongga
dada yang diikuti dengan mengecilnya paru-paru, sehingga udara di dalam kantung
udara akan dikeluarkan melalui paru-paru.
- Buatkan pembagian kelompok Mammalia sampai dengan subclass dan berikan contoh hewannya.
Kingdom animalia. Filum chordata
dan kelas mamalia memiliki subclass sebagai berikut:
a.
Subkelas protheria
Merupakan
mamalia yang bertelur, perkembangan embrio terjadi di luar tubuh yang
dilindungi cangkang seperti pada reptil. Setelah menetas, induk betina akan menyususi
anaknya. Subclass ini hanya terdiri atas satu ordo, monotremata, yang terbagi
menjadi dua famili, tachyglossidae dan ornithorhynchidae. Echidna merupakan
contoh hewan tachyglossidae yang masih hidup ditemukan di benua
australia, memiliki bentuk seperti trenggiling, hanya saja rambut-rambutnya
berduri, echidna merupakan pemakan semut. Sedang platypus merupakan satu-satu
spesies pada famili ornithorhynchidae yang masih hidup, memiliki mulut yang
berubah menjadi paruh menunjukkan kemiripan dengan struktur paruh burung.
Echidna dan platypus tidak memiliki puting susu, anak-anaknya akan menyedot
susu melalui rambutnya. Perkembangan embrio terjadi diluar tubuh, embrio
dibekali dengan kuning telur sebagai suply nutrisi untuk pertumbuhan embrio.
b. Subkelas
theria
Subkelas ini
merupakan kelompok mamalia yang perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh
induk betina. Dibedakan menjadi dua infrakelas:
1. Metatheria
Dikenal juga sebagai marsupials yaitu kelompok mamalia berkantung. Perkembangan embrio hanya sebentar di dalam tubuh induk kemudian akan lahir dan perkembangan lanjut s akan berlangsung di dalam kantung. Kelenjar susu tersimpan di dalam kantung hewan ini, embrio yang masih sangat muda akan menyusui sampai bentuknya sempurna. Anak yang masih menyusu di dalam kantung disebut dengan marsupium. Opossum, kangguru, bandikot, koala, adalah contoh dari hewan marsupial yang tersebar di benua Australia.
Dikenal juga sebagai marsupials yaitu kelompok mamalia berkantung. Perkembangan embrio hanya sebentar di dalam tubuh induk kemudian akan lahir dan perkembangan lanjut s akan berlangsung di dalam kantung. Kelenjar susu tersimpan di dalam kantung hewan ini, embrio yang masih sangat muda akan menyusui sampai bentuknya sempurna. Anak yang masih menyusu di dalam kantung disebut dengan marsupium. Opossum, kangguru, bandikot, koala, adalah contoh dari hewan marsupial yang tersebar di benua Australia.
2. Eutheria
Kelompok hewan ini merupakan hewan
theria sejati yakni yang menyelesaikan perkembangan embrionya sempurna di dalam
tubuh induk. Disebut juga dengan hewan berplasenta, yang merupakan syarat dari
kelompok ini. Embrio berkembang di dalam rahim (induk betina) asupan makanan
disuplai dari induk melalui plasenta. Perkembangan embrio sampai selesai
terjadi di dalam tubuh induk betina. Oleh karena itu, masa kehamilan pada
kelompok hewan eutheria lebih lama dibanding hewan metatheria. Hewan – hewan
eutheria tersebar diberbagai belahan bumi, sebagian di daratan dan beberapa di perairan.
terdiri atas ukuran yang bervariasi, masa keha,milan pun bervariasi. Kelompok
eutheria terdiri atas beberapa ordo:
a)
Artiodactyl : Merupakan
kelompok eutheria herbivora (pemakan tumbuhan) yang memiliki jumlah jari kaki
yang genap. Contoh: kambing, domba, babi, sapi, jerapah
b)
Carnivora : Pemakan daging, memiliki gigi taring
yang sangat tajam dan runcing serta gigi geraham untuk mengunyah. Contoh:
anjing kucing, serigala, beruang laut.
c)
Cetacea : Kelompok eutheria yang hidup di
laut, memiliki tubuh menyerupai ikan. Tungkai kaki depan berubah menjadi sirip
serta tungkai kaki belakang menyatu membentuk ekor. Rambut hanya pada
perkembangan awal selanjutya menghilang. Contoh: lumba- lumba, paus
d)
Chiroptera : Eutheria terbang, sayapnya merupakan
pelebaran kulit tungkai depan yang memanjang sampai ke kaki, sehingga dapat
terbang seperti burung. Merupakan hewan nokturnal (aktif di malam hari).
Contoh: kelelawar.
e)
Edentata : Merupakan
kelompok eutheria yangt tidak memiliki geligi (gigi), gigi- gigi mereduksi pada
awal perkembanganya. Hewan ini merupakan pemakan semut. Contoh: kukang,
armadilo.
f)
Insectivora : Mamalia pemakan serangga, memiliki
struktur mulut yang memanjang bagai alat penyedot debu. Contoh: tikus mondok,
landak
g)
Lagomorpha : Memiliki
gigi seri seperti pahat, ukuran kaki belkang lebih panjang dibanding kaki
depan, sehingga akan memiliki lompatan dan lari yang cepat. Daun telinganya
melebar. Contoh: kelinci, terwelu.
h)
Perrissodactyla : Herbivora dengan jumlah jari kaki
yang ganjil. Contoh: badak, zebra, kuda.
i)
Proboscoidea : Hidungnya
panjang disebut dengan belali, daun telingan melebar kesamping, taring berubah
menjadi gading, ukuran tubuhnya besar panjang dan berotot. Contoh:gajah.
j)
Rodentia : Hewan
pengerat, memiliki gigi seperti pahat yang apabila tanggal akan diganti terus
menerus. Contoh; tupai, berang- berang, tikus dll.
k)
Sirenia : Mamalia
akuatik, memiliki tubuh seperti ikan, kaki depan berubah menjadi sirip,
sedangkan kaki belakang menyatu, hanya saja kulitnya tidak licin seperti lumba-
lumba, kulitnya bergelambir banyak lemak. Akan ke daratan untuk bernafas,
bereproduksi, dan ke perairan jika akan mencari makanan. Contoh: putri duyung,
singa laut, anjung laut, sapi laut.
l)
Primata : Merupakan
mamalia yang paling maju perkembangan cara berpikirnya, korteks serebral otak
sangat berkembang. Jari- jari tanganya dapat bertemu dengan ibu jari, mata
menghadap ke depan, omnivora, beberapa berjalan dengan dua kaki, beberapa masih
berjalan dengan empat kaki. Contoh: manusia, simpanse, bekantan, monyet, lemur,
kera.
- Mekanisme sistem reproduksi Kanguru adalah khas. Jelaskan ke-khasannya dan uraiakan.
Organ
reproduksi kanguru pada jantan terdiri atas testis, epididimis, vas
deferens, dan penis. Vas deferens melewati bagian lateral dan posterior untuk
kemudian bergabung dengan uretra. Kanguru jantan tidak memiliki vesikula
seminalis, sehingga dalam siklus spermatogenesisnya, csperma yang dihasilkan
tidak disimpan terlebih dahulu di kantung sperma melainkan langsung disalurkan.
Kanguru memiliki saluran epididimisnya berukuran lebar dan memiliki testis yang
juga lebar. Pada ujung penis kanguru, ditemukan sebuah percabangan dimana kedua
cabang tersebut keduanya berfungsi untuk berkopulasi. Dalam sekali berkopulasi,
kanguru jantan menghasilkan berjuta-juta sperma yang nantinya akan membuahi sel
telur betina. Organ reproduksi
pada betina terdiri
dari Ovarium merupakan organ utama pada betina. Berjumlah sepasang dan
terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon. Tuba fallopi merupakan saluran
memanjang yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya
menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju
saluran vagina. Uterus Berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada kanguru yaitu tipe duplex.
Sistem reproduksi kanguru sangat berbeda dengan
hewan lainnya. Embrio kanguru melewati beberapa tahap perkembangan di luar
rahim, yang biasanya terjadi di dalam rahim. Setelah kawin, kanguru akan hamil sekitar 31 sampai 36
hari dan tidak lama setelah pembuahan, dilahirkan bayi kanguru yang buta yang
panjangnya cuma 1 cm. Biasanya hanya seekor yang lahir. Pada tahap ini bayi
kanguru disebut neonatus. Neonatus
tersebut belum berkembang sempurna: kaki depan belum berbentuk dan kaki
belakang baru merupakan tonjolan kecil.
Setelah keluar dari rahim, neonatus bergerak memanjat menggunakan kaki depan menuju ke kantong induknya. Kantong induk bagi neonatus ini sama dengan rahim bagi mamalia lain. Neonatus yang telah mencapai kantong lalu menempelkan dirinya pada salah satu dari 4 puting susu dan mulai menyusu. Pada tahap ini, induk kembali mengalami ovulasi dan sel telur terbentuk di dalam rahim. Betina sekali lagi berkopulasi dengan jantan sehingga sel telur dibuahi. Namun, sel telur yang dibuahi tersebut tidak segera berkembang. Bila wilayah sedang musim kemarau panjang, telur yang dibuahi tersebut tidak mengalami perkembangan sampai musim kemarau selesai. Bila musim hujan datang dan padang rumput tumbuh, perkembangan sel telur dimulai kembali. 33 hari setelah pembuahan, neonatus baru yang sebesar biji kacang merah, merayap dari mulut rahim dan mencapai kantong induknya seperti yang dilakukan neonates yang pertama. Tidak lama sesudah kelahiran anak kanguru yang kedua, kanguru betina kembali berkopulasi, sehingga jumlah anak yang menggantungkan hidup pada induk adalah tiga ekor. Anak pertama sudah dapat makan rumput, namun kadang-kadang kembali ke kantong untuk menyusu, anak kedua masih berkembang dengan menyusu, anak ketiga, yang terkecil, masih dalam bentuk neonatus.
Yang khas juga adalah bahwa ketiga anak kaguru ini perkembangannya berbeda-beda dan bergantung pada induknya, masing-masing mendapatkan jenis air susu yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada awal perkembanganya, anak mendapatkan susu yang bening dan tidak berwarna, kemudian susu berubah putih seprti air susu pada umumnya. Jumlah lemak dan zat kandungan lain juga bertambah sejalan dengan perkembangan anak. Sementara anak kanguru pertama mendapatkan susu yang sesuai dengan kebutuhannya, anak kanguru kedua mendapatkan susu yang lebih mudah dicerna pada puting susu yang lain. Jadi, induk menghasilkan 2 jenis susu sekaligus dengan kandungan zat yang berbeda. Uniknya lagi adalah bahwa setiap anak kanguru mendapatkan puting susu yg khusus bagi dirinya masing-masing.
Setelah keluar dari rahim, neonatus bergerak memanjat menggunakan kaki depan menuju ke kantong induknya. Kantong induk bagi neonatus ini sama dengan rahim bagi mamalia lain. Neonatus yang telah mencapai kantong lalu menempelkan dirinya pada salah satu dari 4 puting susu dan mulai menyusu. Pada tahap ini, induk kembali mengalami ovulasi dan sel telur terbentuk di dalam rahim. Betina sekali lagi berkopulasi dengan jantan sehingga sel telur dibuahi. Namun, sel telur yang dibuahi tersebut tidak segera berkembang. Bila wilayah sedang musim kemarau panjang, telur yang dibuahi tersebut tidak mengalami perkembangan sampai musim kemarau selesai. Bila musim hujan datang dan padang rumput tumbuh, perkembangan sel telur dimulai kembali. 33 hari setelah pembuahan, neonatus baru yang sebesar biji kacang merah, merayap dari mulut rahim dan mencapai kantong induknya seperti yang dilakukan neonates yang pertama. Tidak lama sesudah kelahiran anak kanguru yang kedua, kanguru betina kembali berkopulasi, sehingga jumlah anak yang menggantungkan hidup pada induk adalah tiga ekor. Anak pertama sudah dapat makan rumput, namun kadang-kadang kembali ke kantong untuk menyusu, anak kedua masih berkembang dengan menyusu, anak ketiga, yang terkecil, masih dalam bentuk neonatus.
Yang khas juga adalah bahwa ketiga anak kaguru ini perkembangannya berbeda-beda dan bergantung pada induknya, masing-masing mendapatkan jenis air susu yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada awal perkembanganya, anak mendapatkan susu yang bening dan tidak berwarna, kemudian susu berubah putih seprti air susu pada umumnya. Jumlah lemak dan zat kandungan lain juga bertambah sejalan dengan perkembangan anak. Sementara anak kanguru pertama mendapatkan susu yang sesuai dengan kebutuhannya, anak kanguru kedua mendapatkan susu yang lebih mudah dicerna pada puting susu yang lain. Jadi, induk menghasilkan 2 jenis susu sekaligus dengan kandungan zat yang berbeda. Uniknya lagi adalah bahwa setiap anak kanguru mendapatkan puting susu yg khusus bagi dirinya masing-masing.