Kamis, 18 Juni 2015

karakteristik aves dan mamalia



  1. Ada sekelompok organisme yang dihipotesiskan sebagai moyang burung. Organisme yang mana? Jelaskan dan berikan alasannya.
Organism yang dihipotesiskan sebagai nenek moyang burung adalah Archeopteryx. Karena Archeopteryx memiliki karakteristik dari reptile dan juga aves. Karakteistik reptile yang dimilikinya adalah kedua rahang bergigi. Memiliki tulang ekor yang panjang, dan memiliki jari dengan cakar. Karakteristik aves yang dimiliki Archeopteryx memiliki bulu dan furcula. Archeopteryx  adalah memiliki tiga jari kaki yang melengkung ke belakang yang merupakan ciri-ciri burung. Deretan giginya yang tajam lebih mirip dengan dinosaurus pemakan daging. Struktur bulu archeaopteryx mirip dengan struktur bulu burung sekarang.  Archaeopteryx memiliki tulang ekor yang panjang, mirip reptil, berbeda denga burung zaman sekarang yang tidak memiliki tulang ekor. Ukuran tubuhnya sebesar burung gagak dengan panjang nya sekitar 35 cm 2 dan berat 300-450 gr.

  1. Tidak dipungkiri  bahwa burung mempunyai kemampuan berkicau yang luar biasa. Jelaskan organ mana yang berperan dan bagaimana mekanismenya.
Kemampuan suara burung berasal dari struktur yang tidak biasa dari organ vokal mereka. Syrinx adalah organ yang memproduksi suara pada burung, ini setara dengan kotak suara dari manusia. Syrinx berisi selaput yang bergetar dan menghasilkan gelombang suara saat udara dari paru-paru melewatinya. Otot-otot kontrol yang detail dari syrinx memproduksi kicauan; sementara burung dengan system otot vokal yang lebih rumit menghasilkan kicauan-kicauan yang lebih kompleks.
Tidak seperti halnya kotak suara kita yang terletak di bagian atas trakea, syrinx burung terletak jauh lebih rendah dibawahnya. dipersimpangan dua saluran udara yang mengara langsung ke paru-parunya.
Ini berarti bahwa syrinx memiliki dua sumber suara potensial, satu di setiap bronkus, membran yang terpisah pada setiap bronkus menghasilkan suara yang terpisah, yang kemudian dicampur ketika dimasukan ke dalam saluran vokal yang lebih tinggi. Hal ini menunjukan bahwa burung dapat menghasilkan suara yang jauh lebih besar dari pada manusia biasa.
Mekanismenya adalah pada saat udara yang disimpan di paru-paru dikeluarkan, maka mereka akan melalui pita suara yang terletak di dekat batang tenggorokan, mengakibatkan getaran atau vibrasi pada membran organ ini. Dalam tubuh burung organ yang bergetar ini disebut membran tympaniforms. Dalam proses memproduksi suara, yang berperan penting adalah otot sternum-tracheal (sterno-trachealis) dan sekelompok dari lima atau tujuh pasang otot kecil di dalamnya yang dapat memanjang dan berkontraksi dengan pita suara, mampu membuat berbagai macam frekuensi atau nada suara. Pita suara memproduksi suara dasar tetapi untuk mengerti hasil akhir apa yang kita dengar, kita harus tahu bahwa rongga mulut (lidah dan paruh) sangat berpengaruh karena organ ini berperan sebagai artikulasi akhir sewaktu suara tersebut diproduksi. Nyanyian burung benar-benar komplek dan seluruh organ memegang peran penting dalam proses produksi suara. Beberapa penelitian mencatat adanya dua tipe artikulasi suara pada burung : suara tekak (dominan di irama lagu yang tenis menerus [continuous]) dan lidah. Hal ini menjawab mengapa burung (termasuk pleci) dapat bemyanyi beraneka ragam variasi.

  1. Apakah burung pada saat terbang juga bernafas?  Bila bernafas bagaimana mekanismenya.
Saluran pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus, paru-paru, dan kantong udara. Kantong udara ini berhubungan dengan paru-paru. Umumnya, kantong udara pada burung berjumlah sembilan buah, yaitu
  1. dua buah kantong udara di leher,
  2. sebuah kantong udara antartulang selangka,
  3. dua buah kantong udara dada depan,
  4. dua buah kantong udara dada belakang, dan
  5. dua buah kantong udara perut.
Kantong udara (sakus pneumatikus) berfungsi untuk membantu burung bernapas saat terbang, membantu membesarkan ruang siring sehingga dapat memperbesar dan memperkeras suara, menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh sehingga tidak kedinginan, dan membantu mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan. Paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantung udara. Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli tetapi diganti dengan pembuluh udara yang disebut parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang, yaitu berupa pembuluh kapiler udara yang berdampingan dengan kapiler darah. Pada bagian bawah trakea, yaitu pada percabangan tenggorokan, terdapat alat suara atau siring. Siring memiliki selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi bila dilewati udara.
Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dan pada waktu istirahat. Pada saat terbang, burung tidak bisa menggunakan rongga dada untuk melakukan penarikan dan pengeluaran napas karena tulang dada dan tulang rusuk adalah tempat perlekatan otot-otot untuk terbang. Pernapasan dilakukan dengan menggunakan cadangan udara di dalam kantung udara. Pada waktu terbang melayang tanpa mengepakkan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan menuju kantong udara yang merupakan tempat penyimpanan udara. Selama terbang dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutama menggunakan cadangan udara di dalam kantong udara. Pada saat sayap diangkat ke atas, kantong udara di ketiak akan mengembang sehingga udara masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong udara di ketiak akan terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid akan mengembang sehingga udara keluar. Pertukaran oksigen oleh darah hanya terjadi di paru-paru saja. Dengan cara ini maka darah dapat mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, sehingga burung dapat memenuhi kebutuhan oksigennya saat terbang.
Pengambilan udara saat burung istirahat adalah sebagai berikut. Fase inspirasi (penarikan napas) diawali dengan pergerakan tulang rusuk ke depan sehingga memperbesar rongga dada dan paru-paru menjadi mengembang. Hal ini menyebabkan udara dapat masuk ke paru-paru. Sebagian udara yang kaya oksigen ini akan diambil oleh paru-paru dan sebagian lagi dialirkan ke kantung udara belakang. Udara yang miskin oksigen akan masuk ke kantung udara depan. Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi saat pengecilan rongga dada yang diikuti dengan mengecilnya paru-paru, sehingga udara di dalam kantung udara akan dikeluarkan melalui paru-paru.


  1. Buatkan pembagian kelompok Mammalia sampai dengan subclass dan berikan contoh hewannya.
Kingdom animalia. Filum chordata dan kelas mamalia memiliki subclass sebagai berikut:
a.        Subkelas protheria
Merupakan mamalia yang bertelur, perkembangan embrio terjadi di luar tubuh yang dilindungi cangkang seperti pada reptil. Setelah menetas, induk betina akan menyususi anaknya. Subclass ini hanya terdiri atas satu ordo, monotremata, yang terbagi menjadi dua famili, tachyglossidae dan ornithorhynchidae. Echidna merupakan contoh hewan  tachyglossidae yang masih hidup ditemukan di benua australia, memiliki bentuk seperti trenggiling, hanya saja rambut-rambutnya berduri, echidna merupakan pemakan semut. Sedang platypus merupakan satu-satu spesies pada famili ornithorhynchidae yang masih hidup, memiliki mulut yang berubah menjadi paruh menunjukkan kemiripan dengan struktur paruh burung. Echidna dan platypus tidak memiliki puting susu, anak-anaknya akan menyedot susu melalui rambutnya. Perkembangan embrio terjadi diluar tubuh, embrio dibekali dengan kuning telur sebagai suply nutrisi untuk pertumbuhan embrio.
b.       Subkelas theria
Subkelas ini merupakan kelompok mamalia yang perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induk betina. Dibedakan menjadi dua infrakelas: 
1.    Metatheria

Dikenal juga sebagai marsupials yaitu kelompok mamalia berkantung. Perkembangan embrio hanya sebentar di dalam tubuh induk kemudian akan lahir dan perkembangan lanjut s akan berlangsung di dalam kantung. Kelenjar susu tersimpan di dalam kantung hewan ini, embrio yang masih sangat muda akan menyusui sampai bentuknya sempurna. Anak yang masih menyusu di dalam kantung disebut dengan marsupium. Opossum, kangguru, bandikot, koala, adalah contoh dari hewan marsupial yang tersebar di benua Australia.
            2.    Eutheria
 Kelompok hewan ini merupakan hewan theria sejati yakni yang menyelesaikan perkembangan embrionya sempurna di dalam tubuh induk. Disebut juga dengan hewan berplasenta, yang merupakan syarat dari kelompok ini. Embrio berkembang di dalam rahim (induk betina) asupan makanan disuplai dari induk melalui plasenta. Perkembangan embrio sampai selesai terjadi di dalam tubuh induk betina. Oleh karena itu, masa kehamilan pada kelompok hewan eutheria lebih lama dibanding hewan metatheria. Hewan – hewan eutheria tersebar diberbagai belahan bumi, sebagian di daratan dan beberapa di perairan. terdiri atas ukuran yang bervariasi, masa keha,milan pun bervariasi. Kelompok eutheria terdiri atas beberapa ordo:
a)        Artiodactyl : Merupakan kelompok eutheria herbivora (pemakan tumbuhan) yang memiliki jumlah jari kaki yang genap. Contoh: kambing, domba, babi, sapi, jerapah
b)         Carnivora : Pemakan daging, memiliki gigi taring yang sangat tajam dan runcing serta gigi geraham untuk mengunyah. Contoh: anjing kucing, serigala, beruang laut.
c)         Cetacea : Kelompok eutheria yang hidup di laut, memiliki tubuh menyerupai ikan. Tungkai kaki depan berubah menjadi sirip serta tungkai kaki belakang menyatu membentuk ekor. Rambut hanya pada perkembangan awal selanjutya menghilang. Contoh: lumba- lumba, paus
d)        Chiroptera : Eutheria terbang, sayapnya merupakan pelebaran kulit tungkai depan yang memanjang sampai ke kaki, sehingga dapat terbang seperti burung. Merupakan hewan nokturnal (aktif di malam hari). Contoh: kelelawar.
e)        Edentata : Merupakan kelompok eutheria yangt tidak memiliki geligi (gigi), gigi- gigi mereduksi pada awal perkembanganya. Hewan ini merupakan pemakan semut. Contoh: kukang, armadilo.
f)          Insectivora : Mamalia pemakan serangga, memiliki struktur mulut yang memanjang bagai alat penyedot debu. Contoh: tikus mondok, landak
g)        Lagomorpha : Memiliki gigi seri seperti pahat, ukuran kaki belkang lebih panjang dibanding kaki depan, sehingga akan memiliki lompatan dan lari yang cepat. Daun telinganya melebar.  Contoh: kelinci, terwelu.
h)         Perrissodactyla : Herbivora dengan jumlah jari kaki yang ganjil. Contoh: badak, zebra, kuda.
i)          Proboscoidea : Hidungnya panjang disebut dengan belali, daun telingan melebar kesamping, taring berubah menjadi gading, ukuran tubuhnya besar panjang dan berotot. Contoh:gajah.
j)          Rodentia : Hewan pengerat, memiliki gigi seperti pahat yang apabila tanggal akan diganti terus menerus. Contoh; tupai, berang- berang, tikus dll.
k)        Sirenia : Mamalia akuatik, memiliki tubuh seperti ikan, kaki depan berubah menjadi sirip, sedangkan kaki belakang menyatu, hanya saja kulitnya tidak licin seperti lumba- lumba, kulitnya bergelambir banyak lemak. Akan ke daratan untuk bernafas, bereproduksi, dan ke perairan jika akan mencari makanan. Contoh: putri duyung, singa laut, anjung laut, sapi laut.
l)          Primata : Merupakan mamalia yang paling maju perkembangan cara berpikirnya, korteks serebral otak sangat berkembang. Jari- jari tanganya dapat bertemu dengan ibu jari, mata menghadap ke depan, omnivora, beberapa berjalan dengan dua kaki, beberapa masih berjalan dengan empat kaki. Contoh: manusia, simpanse, bekantan, monyet, lemur, kera.
  1. Mekanisme sistem reproduksi Kanguru adalah khas. Jelaskan ke-khasannya dan uraiakan.
Organ reproduksi kanguru pada jantan terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, dan penis. Vas deferens melewati bagian lateral dan posterior untuk kemudian bergabung dengan uretra. Kanguru jantan tidak memiliki vesikula seminalis, sehingga dalam siklus spermatogenesisnya, csperma yang dihasilkan tidak disimpan terlebih dahulu di kantung sperma melainkan langsung disalurkan. Kanguru memiliki saluran epididimisnya berukuran lebar dan memiliki testis yang juga lebar. Pada ujung penis kanguru, ditemukan sebuah percabangan dimana kedua cabang tersebut keduanya berfungsi untuk berkopulasi. Dalam sekali berkopulasi, kanguru jantan menghasilkan berjuta-juta sperma yang nantinya akan membuahi sel telur betina. Organ reproduksi pada betina terdiri dari Ovarium merupakan organ utama pada betina. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. Uterus Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada kanguru yaitu tipe duplex.
Sistem reproduksi kanguru sangat berbeda dengan hewan lainnya. Embrio kanguru melewati beberapa tahap perkembangan di luar rahim, yang biasanya terjadi di dalam rahim. Setelah kawin, kanguru akan hamil sekitar 31 sampai 36 hari dan tidak lama setelah pembuahan, dilahirkan bayi kanguru yang buta yang panjangnya cuma 1 cm. Biasanya hanya seekor yang lahir. Pada tahap ini bayi kanguru disebut neonatus. Neonatus tersebut belum berkembang sempurna: kaki depan belum berbentuk dan kaki belakang baru merupakan tonjolan kecil.
Setelah keluar dari rahim, neonatus bergerak memanjat menggunakan kaki depan menuju ke kantong induknya. Kantong induk bagi neonatus ini sama dengan rahim bagi mamalia lain. Neonatus yang telah mencapai kantong lalu menempelkan dirinya pada salah satu dari 4 puting susu dan mulai menyusu. Pada tahap ini, induk kembali mengalami ovulasi dan sel telur terbentuk di dalam rahim. Betina sekali lagi berkopulasi dengan jantan sehingga sel telur dibuahi. Namun, sel telur yang dibuahi tersebut tidak segera berkembang. Bila wilayah sedang musim kemarau panjang, telur yang dibuahi tersebut tidak mengalami perkembangan sampai musim kemarau selesai. Bila musim hujan datang dan padang rumput tumbuh, perkembangan sel telur dimulai kembali. 33 hari setelah pembuahan, neonatus baru yang sebesar biji kacang merah, merayap dari mulut rahim dan mencapai kantong induknya seperti yang dilakukan neonates yang pertama. Tidak lama sesudah kelahiran anak  kanguru yang kedua, kanguru betina kembali berkopulasi, sehingga jumlah anak yang menggantungkan hidup pada induk adalah tiga ekor. Anak pertama sudah dapat makan rumput, namun kadang-kadang kembali ke kantong untuk menyusu, anak kedua masih berkembang dengan menyusu, anak ketiga, yang terkecil, masih dalam bentuk neonatus.
Yang khas juga adalah bahwa ketiga anak kaguru ini perkembangannya berbeda-beda dan bergantung pada induknya, masing-masing mendapatkan jenis air susu yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada awal perkembanganya, anak mendapatkan susu yang bening dan tidak berwarna, kemudian susu berubah putih seprti air susu pada umumnya. Jumlah lemak dan zat kandungan lain juga bertambah sejalan dengan perkembangan anak. Sementara anak kanguru pertama mendapatkan susu yang sesuai dengan kebutuhannya, anak kanguru  kedua mendapatkan susu yang lebih mudah dicerna pada puting susu yang lain. Jadi, induk menghasilkan 2 jenis susu sekaligus dengan kandungan zat yang berbeda. Uniknya lagi adalah bahwa setiap anak kanguru mendapatkan puting susu yg khusus bagi dirinya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll